Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 27, 2013

Sumbar, Surga yang Jatuh ke Bumi

Gambar
Danau yang menjadi ikon Tour de Singkarak. (yuni)  "Dengan Tour de Singkarak, Kita Wujudkan Sumatra Barat sebagai daerah tujuan wisata dunia". Begitu tagline sebuah spanduk yang terpajang di sejumlah sudut jalan di hampir seluruh wilayah di Sumatra Barat (Sumbar). Hal itu, tidaklah mengherankan mengingat konsep yang diusung dalam perhelatan akbar ini selain sport (olahraga) adalah tourism (pariwisata). Harapan menggaet para wisatawan dunia berkunjung ke ranah Minang dalam iven balap ini juga bukan sesuatu berlebihan. TdS 2013 ini diikuti 22 tim dari 26 negara. Tentu tidak berlebihan pula mereka suatu hari nanti mereka bisa menghabiskan waktu liburan di beberapa tempat wisata di Sumbar. Dengan beragam objek wisata yang dimiliki, diyakini mereka akan puas berada di sini.

TdS Makin Maju, Wisata Mudah Datangkan Uang

Gambar
Sapta Nirwandar Lima tahun penyelenggaraan Tour de Singkarak sejak 2009 terbilang sukses. Meski masih menyisakan satu hari pertandingan lagi, pada Minggu (9/6) ini, namun dari keseluruhan dinilai baik. Bagaimana pandangan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar sebagai pencetus ide lahirnya iven ini, berikut petikan wawancaranya dengan Radaktur Singgalang, Yuni yang dirangkum, Kamis lalu; Tour de Singkarak sudah berlangsung lima kali hingga tahun ini. Sebagai pencetus lahirnya iven ini bagaimana Anda melihat Tour de Singkarak saat ini? Semakin maju, semakin progress . Pertama dari segi penyelenggara sudah 17 kab/kota. Dari sisi featuring , semakin dikenal di kalangan dunia olahraga balap sepeda, tingkat nasional bahkan internasional. Dari sisi penyelenggaraan atau dari sisi audiens atau penonton, kita sudah masuk the best of five atau yang kelima. Bahkan cenderung yang keempat tahun ini, karena salah satu yang poin penting adalah antusiasme masyarakat. D